Sabtu

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengertian IPTEK

Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari pengetahuan. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segala sesuatu yang kita ketahui. Cara mendapatkan pengetahuan dapat melalui berbagai kesempatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja dan secara spontan. Ilmu merupakan hasil pemikiran manusia yang diperoleh dari pengalamannya. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis, dan logis. Jadi, ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui metode keilmuan, yakni diperoleh dengan menggunakan cara kerja yang rinci, sistematis, dan logis. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat dikatakan sebagai pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang merupakan ilmu memiliki syarat dan ciri-ciri, antara lain memiliki objek, memiliki tujuan dan metode, bersifat empiris, rasional, dan objektif.

Teknologi (ilmu teknik) adalah ilmu terapan. Teknologi mendorong diciptakan atau dikembangkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju. Jadi, Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) itu saling berkaitan. Teknologi juga diartikan perangkat dan metode-metode untuk membuat sesuatu. Harvey Brooks mengartikan teknologi sebagai pemakaian pengetahuan ilmiah untuk memproduksi barang-barang dengan jalan reproduksi.

Sementara Schon mengartikan teknologi adalah suatu cara dan suatu proses untuk membuat sesuatau yang dapat mengembangkan keterampilan manusia. Dalam kaitan ini teknologi merupakan kekuatan otonom yang mampu mengubah kehidupan manusia. Akan tetapi, teknologi juga dapat menambah dan memperbanyak kemampuan dan kekuasaan/kekuatan manusia. Jadi, dengan teknologi manusia dapat dipengaruhi/dikuasai oleh teknologi. Ciri-ciri teknologi antara lain rasionalisasi, tidak alami (artificial) dan otomatis universal.

Perkembangan IPTEK

Permulaan dari IPTEK dapat ditelusuri sejak keberadaan manusia. Manusia purba telah memiliki pengetahuan tentang keadaan alam. Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang tercatat dalam sejarah adalah yang dilakukan oleh bangsa Mesir Kuno. Banjir Sungai Nil yang terjadi setiap tahun telah mendorong berkembangnya sistem almanak, geometri, dan kegiatan pengamatan serta penelitian. Kegiatan keilmuan kemudian diikuti oleh orang-orang Babilonia dan orang-orang Hindu. Kegiatan keilmuan pengembangan iptek berlangsung sampai zaman modern.

Perkembangan Iptek didunia juga sejalan dengan laju peradaban manusia. Seiring dengan berkembangnya Zaman iptek yang pada awalnya adalah suatu kebudayaan manusia berkembang menjadi sesuatu alat untuk membantu aktivitas manusia. Manusia yang selalu ingin berkarya menyebabkan manusia berlomba-lomba dalam penciptaan Iptek sehingga lupa dengan perubahan yang diakibatkan dari Iptek itu sendiri. Dengan demikian perkembangan Iptek sudah dimulai pada zaman purba dan berkembang sampai sekarang.

Jenis-jenis Iptek

Jenis-jenis Iptek yang berkembang saat ini sudah dapat digunakan oleh masyarakat. Pada keadaan yang membutuhkan manusia selalu melakukan inovasi. Misalnya, dalam bidang kesehatan, astronomi, teknologi, perhubungan, dan arsitektur. Adapun jenis-jenis Iptek adalah sebagai berikut.

1) Kesehatan

Dalam bidang kesehatan masalah pelayanan kesehatan, penyakit, gizi, farmasi, dan kesehatan lingkungan menjadi perhatian pokok. Untuk itu telah ditingkatkan jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Disamping itu alat-alat kedokteran telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan kesehatan masyarakat. Sementara itu, di beberapa rumah sakit tertentu sedang dilakukan penelitian tentang pemanfaatan RIA (Radio Immunmo Assay), yaitu suatu alat diagnosa yang menggunakan teknik radioisotope. Dengan ini maka kesehatan masyarakat semakin meningkat dan angka kematian semakin menurun.

2) Astronomi

Selama ini sebagian masyarakat hanya mengetahui matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, tetapi tidak mengetahui ada apa sebenarnya di dalam matahari atau bagaimana terbentuknya matahari. Padahal, sejak zaman dahulu tata surya dan matahari merupakan sesuatu yang vital. Masih ada sebagian masyarakat yang memanfaatkan siklus matahari sebagai patokan untuk bercocok tanam, penunjuk arah, atau patokan waktu. Bahkan di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ilmu falak merupakan dasar yang diajarkan untuk kepentingan navigasi. Astronomi adalah ilmu perbintangan. Kita pernah mendengar astronomi (ahli perbintangan) berkebangsaan Polandia yang bernama Nicolaus Copernicus.

Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin dengan kebenaran hipotesa “heliocentris” ini, dan tatkala ia menginjak usia empat puluh tahun ia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya dari Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit, adalah layak. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, dapat bermanfaat dibanding dengan teori-teori terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa.

3) Teknologi

Berbagai penemuan di bidang teknologi telah mendorong majunya infomasi dan teknologi. Setelah James Watt menemukan mesin uap, maka Friedrich Konig (orang Jerman) mengembangkan mesin cetak dengan tenaga. Kemudian berkembanglah cetak-mencetak berbagai berita dan pesan dengan menggunakan mesin ketik. Mesin ketik yang pertama kali dipatenkan adalah rancangan tiga orang Amerika yaitu Christoper L. Sholes, Samuel Soule, dan Carlos Glidden (1868).

Dunia elektronik semakin maju. Hal ini telah membuka babak baru bagi kegiatan komunikasi. Hal ini dimulai tahun 1840 sewaktu F.B. Morse menemukan telegram listrik. Sejak saat ini mulai komunikasi jarak jauh dengan tepat. Tahun 1876 Alexander Graham Bell menemukan telepon. Tahun 1864 Clark Maxwell menemukan toeri bahwa gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa. Tahun 1895, Guilerino Marconi menggabungkan pemenuan Maxwell dan hasil percobaan Hertz untuk mengirimkan pesan melalui ruang hampa yang disebut telegram tanpa kabel, yang kemudian dikenal dengan radio. Tahun 1906 bertepatan dengan malam Natal sebagai pengganti pengiriman kode Morse, pemancar radio yang pertama kali dibuat untuk menyiarkan lagu-lagu Natal. Berikutnya gambar bergerak dan teknologi pemancar radio digabung, sehingga tercipta televisi.

Vladimir K. Zworykin ahli fisika kelahiran Rusia telah mendemonstrasikan televisi elektronik pertama kali pada tahun 1928. Teknologi informasi komunikasi terus berkembang. Tahun 1960 ketika Echo I, berhasil menerima gelombang radio dari bumi dan memancarkannya kembali ke bumi. Sejak itu mulai diluncurkan satelit ke ruang angkasa. Dengan ini maka komunikasi melalui satelit berkembang di dunia.

4) Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk pada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Menurut Vitruvius di dalam bukunya De Architectura ( yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memiliki Keindahan/Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan/Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan bahwa keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangn fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.

Bangunan adalah produksi manusia yang paling kasat mata. Namun, kebanyakan bangunan masih dirancang oleh masyarakat sendiri atau tukang-tukang batu di negara-negara berkembang, atau melaui standar produksi di negara-negara maju. Arsitek tetaplah tersisih dalam produksi bangunan. Keahlian arsitek hanya dicari dalam pembangunan tipe bangunan yang rumit, atau bangunan yang memiliki makna budaya/politis yang penting. Dan inilah yang diterima oleh masyarakat umum sebagai arsitektur. Peran arsitek, meski senantiasa berubah, tidak pernah menjadi yang utama dan tidak pernah berdiri sendiri.

Perkembangan IPTEK Saat Ini:


- Smartphone 

- Nuklir
- Pesawat tanpa awak milik AS

- Robot Pelayan
- Televisi LCD, LED, dan Plasma
- Internet
- Mobil terbang
- Facebook, Twitter, Fb.co.id, dan jejaring sosial lain.
- Ipad
- Laptop/notebook
- Playstation
- Radio
- Gear (Jam tangan canggih)
- Dll.

Dampak Iptek Terhadap Masyarakat dan Budaya Setempat

Penerapan Iptek dalam pembangunan telah meningkatkan kehidupan masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa dan negara di berbagai sektor. Namun harus disadari di balik semua itu ada dampak-dampak negatifnya terhadap lingkungan hidup. Yang dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini adalah menyangkut lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya. Lingkungan alam adalah segala kondisi alam baik yang organik maupun anorganik (tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, udara, dan lain-lain). Sedangkan lingkungan sosial adalah semua manusia yang ada di sekitar, baik perorangan maupun kelompok ( misalnya keluarga, teman sepermainan, tetangga, dan teman sekerja). Kemudian juga menyangkut lingkungan budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan karya cipta dan hasil perbuatan atau tingkah laku manusia misalnya yang menyangkut gagasan, norma, kepercayaan, adat istiadat, pakaian, rumah, dan lain-lain.

Segi Budaya

Perubahan Tata Nilai
Berbagai penemuan teknologi telah membawa perubahan yang begitu cepat dalam tata kehidupan masyarakat. Perubahan itu antara lain cara orang bekerja, gaya hidup, dan tata nilai masyarakat. Berbagai penemuan dan penerapan teknologi telah membuka fase industrialisasi. Teknologi dan industrialisasi cenderung mempercepat tempo kehidupan, pengangkutan serba cepat, dan komunikasi secepat kilat.

Ciri masyarakat industrialis akan samgat tergantung pada produk teknologi. Ketergantungan ini telah mendorong pada pilihan-pilihan yang terkait dengan reward (keuntungan) dan cost (biaya). Untuk mencapai kesejahteraan hidup, orang cenderung untuk mendapatkan keuntungan dan memperkecil biaya. Hal ini telah mengarahkan manusia ke dalam paham materialisme. Akibatnya, ketergantungan manusia terhadap sesamanya semakin berkurang. Ikatan sosial tradisional akan semakin luntur dan beralih pada ikatan kepentingan dengan pertimbangan untung dan rugi. Muncullah tata nilai budaya yang individual materialistik. Nilai-nilai kegotong-royongan, terutama di lingkungan masyarakat kota mulai melemah.

Segi Ekonomi dan Sosial

Adanya Kesenjangan Sosial
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Tetapi juga memunculkan kesenjangan sosial di masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat, tetapi juga ada kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka yang tidak menguasai teknologi akan semakin ketinggalan dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan kerawanan keamanan.

Berkembangnya Kenakalan Remaja dan Kriminalitas
Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai macam media, setiap orang termasuk para remaja mudah kena pengaruh nilai budaya lain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang sangat besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya.

Muncullah kenakalan remaja antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga berbagai bentuk kriminalitas juga dipengaruhi oleh media massa. Demikian uraian mengenai dampak penerapan IPTEK terhadap lingkungan hidup. Jadi, jelas penerapan IPTEK memiliki banyak keuntungan, tetapi juga ada dampak negatif yang harus dicari jalan pemecahannya. Selain dampak positif, perkembangan sistem informasi, komunikasi, dan transportasi juga memiliki dampak yang negatif.

Dengan adanya media informasi, komunikasi, dan transportasi ternyata telah membawa pengaruh nilai-nilai sosial budaya luar yang mulai menggeser budaya bangsa klasik yang adi luhung. Kehidupan individualistik mulai berkembang dan menggeser nilai-nilai kekerabatan dan gotong royong sebagian rakyat Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya alat transportasi, juga menimbulkan dampak negatif. Semakin banyaknya kendaraan bermotor telah menimbulkan polusi, sehingga mengurangi kenyamanan, menganggu kesehatan setiap pemakai jalan, sering menimbulkan kecelakaan.

Segi Lingkungan

Merosot dan Rusaknya Lingkungan Alam
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk, dan penerapan Iptek yang kurang bijaksana telah menimbulakan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Bahkan tidak hanya merosot, tetapi juga mulai timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam, sebagai berikut:

a) Kemerosotan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam 
Merosotnya kualitas dan kuantitas sumber daya alam itu terjadi antara lain karena pemanfaatan lingkungan alam yang berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam itu sulit dipulihkan.. Perkembangan Iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi sumber daya alam secara kurang bertanggung jawab, karena semata-mata untuk kemewahan. Akibatnya, sumber daya alam kita menjadi menipis.

Kualitas sumber daya yang mengalami kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air tawar maupun air laut mulai mengalami pencemaran, misalnya karena tercampur dengan logam berat, adanya bakteri coli dan tinja. Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air laut. Sebagai contoh di Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai (jadi sudah sampai sekitar Monas).

b) Pencemaran oleh Limbah dan Bahan Berbahaya
Terjadi pencemaran pada berbagai sumber daya alam telah menurunkan fungsi dari sumber alam, seperti air, udara, tanah, dan bahan makanan. Pencemaran ini disebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan industri. Yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya, seperti industri pestisida dan timbulnya limbah B3 (bahan beracun berbahaya) dari kawasan industri.

c) Meningkatnya Lapisan Gas CO2 dan Kenaikan Suhu Bumi 
Akibat adanya dampak kamar kaca telah menyebabkan menebalanya lapisan gas CO2 yang menyelubungi bumi. Gas ini berasal dari penggunaan energi minyak, batu bara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karena bumi begitu panas dapat menimbulakan kebakaran hutan.

Menurut perkiraan dalam 50 tahun yang akan datang suhu bumi akan meningkat 1-3 derajat celcius di khatulistiwa dan 7 derajat celcius di kedua kutub. Akibatnya, gunung-gunung es di kutub akan mencair. Permukaan air laut naik dan dapat menenggelamkan daerah-daerah di pinggir laut. Sementara, daerah yang kering akan menjadi semakin kering.

d) Adanya Hujan Asam
Industri, khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarakan berton-ton SO2, NO2, dan CO2. Hal ini akan berakibat turun hujan yang bersifat asam. Air hujan dengan kadar keasaman yang tinggi itu akan merusak hutan, menyebabkan berkaratnya benda-benda logam (jembatan, rel). Bahkan bangunan dari beton, marmer menjadi cepat rusak.

e) Lubang Lapisan Ozon
Lapisan tipis ozon (O3) pada ketinggian +-30 km di atas bumi telah makin menipis. Bahkan di beberapa tempat telah menjadi rusak (berlubang). Padahal lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata, dan kerusakan tanaman budidaya.

f) Adanya Bencana Alam Banjir
Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dengan kelestarian lingkungan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, maka manusia telah melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis, daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan.

g) Kekhawatiran Manusia terhadap Persenjataan Kimia dan Nuklir
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia.





Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/lmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek-perkembangan-dampak-positid-dan-negatif.html#ixzz30fPhiZ20 , http://biptek.edublogs.org/2012/12/08/pengertian-iptek/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar